Beberapa bulan ini teman gue sedang hobi sekali mendaki gunung lewati lembah kayak ninja hatori. Gue pun merasa heran kenapa mereka bisa berubah seperti sekarang. Padahal, yang gue tahu itu adalah kebanyakan dari mereka suka mageran. Lari setengah putaran GBK aja udah ngeluh, apalagi naik gunung? Otomatis pikiran gue yang brutal ini bakal mengatakan, "paling baru jalan 20 meter menuju hutan, udah minta pulang". Hih....
Namun ada hal yang gue sesalkan. Mereka dengan sengaja menunjukkan foto-foto saat diatas puncak gunung sembari menceritakan hal-hal indah yang mereka rasakan dalam perjalanan demi membuat gue penuh envy. Memang pada dasarnya, ada perlakuan yang memicu mereka sehingga berbuat tega seperti itu kepada mahkluk Tuhan yang imut sejak dini.
IYA! IYA! Karena setiap diajak gue selalu terkesan menghindar dengan menggunakan seribu alasan ketika ditanya mengenai rencana mendaki gunung.
No, Mamat. No, Party. (Kemungkinan itu alasan mereka kekeh ngajak gue)
Ge-Er!
IYA! IYA! Karena setiap diajak gue selalu terkesan menghindar dengan menggunakan seribu alasan ketika ditanya mengenai rencana mendaki gunung.
No, Mamat. No, Party. (Kemungkinan itu alasan mereka kekeh ngajak gue)
Ge-Er!
Sejujurnya, gue sangat mencintai gunung dan ingin menaiki sampai puncaknya. Akan tetapi, banyak cerita-cerita sialan yang membuat gue seketika langsung drop, hati lemas, dengkul kopong. Kalian mau tahu apaaahhhh???? mereka mengatakan saat diperjalanan menuju gunung, gue akan mendapatkan momen-momen yang belum pernah gue temukan sebelumnya. Termasuk momen bertemu makhluk gaib. Dan yang terakhir adalah, alasan terkuat gue mengurungkan niat untuk pergi ke sana. Serius.
Bukannya apa-apa. Gue sama Soleh Patih belum shoib...
...
Pada suatu ketika teman-teman sang pecinta alam sedang menggelar rapat mengenai rencana pendakian ke Gunung Salak. Gue yang masih awam mengenai pendakian dan antusiasme terhadap hal tersebut masih tinggi, pun dengan semangat mendengar abang senior berbicara. Seperti pada umumnya, pembahasan tidak jauh dari persiapan-persiapan sebelum melakukan pendakian. Semisalnya, membawa peralatan yang diperlukan.
Seiring berjalannya waktu, rapat selesai. Kemudian teman gue yang lebih dahulu berpengalaman, mulai menceritakan sesuatu yang kurang mengenakkan.
"Mat... nanti kalau disana, jangan ngomong sembarangan ya. Yang sopan, jangan gampang ngeluh, jangan bunuh binatang apapun. Pokoknya usahakan pikiran lo harus positif terus. Soalnya, asoy suges lihat mata merah menyalah. Lalu gue juga ngiranya ada warga gunung gendong anak, eh taunya si tokem lagi digelandotin tuyul. Serem abiez dech~"
Tanpa ba-bi-bu, gue pun langsung jiper abis "ANJRIT!!!!!!!!! SERIUS LO?".
"Yaudah.. Santai aja, Mat. Anggaplah itu sebuah tantangan." Dia menenangkan gue dengan begitu apik untuk menumbuhkan semangat yang sempat hilang. "Nah, kalau elu ketemu mereka baca ayat kursi aja. Atau misalnya elu enggak hafal, bisa diganti sama doa makan kok. "
"Hah! Emang bisa ngusir setan pake doa makan?" Gue bertanya-tanya.
Jawabannya pun sangat meyakinkan gue. "Yaelaaahhh, bisa kok. Gue pernah ketemu sama setan. Karena doa yang gue hafal cuma doa makan, gue ngusirnya setannya terpaksa pake itu deh. Eh, ternyata dia kabur. Hahaha."
Gue terheran-heran dan bertanya kembali. "Hah, kok bisa sih?!".
Kemudian dengan begitu polosnya ia memberikan jawaban yang penuh dengan kebiadaban antara seorang manusia terhadap makluk dimensi lain, "Iya.. beneran, Mat. Setannya langsung kabur. Terus dia ngoceh gini: Manusia gilak!!!! SETAN KOK MAU DIMAKAN."
"HA-HA-HA-HA.... enggak lucu, NYET!"
Bukannya apa-apa. Gue sama Soleh Patih belum shoib...
...
Pada suatu ketika teman-teman sang pecinta alam sedang menggelar rapat mengenai rencana pendakian ke Gunung Salak. Gue yang masih awam mengenai pendakian dan antusiasme terhadap hal tersebut masih tinggi, pun dengan semangat mendengar abang senior berbicara. Seperti pada umumnya, pembahasan tidak jauh dari persiapan-persiapan sebelum melakukan pendakian. Semisalnya, membawa peralatan yang diperlukan.
Seiring berjalannya waktu, rapat selesai. Kemudian teman gue yang lebih dahulu berpengalaman, mulai menceritakan sesuatu yang kurang mengenakkan.
"Mat... nanti kalau disana, jangan ngomong sembarangan ya. Yang sopan, jangan gampang ngeluh, jangan bunuh binatang apapun. Pokoknya usahakan pikiran lo harus positif terus. Soalnya, asoy suges lihat mata merah menyalah. Lalu gue juga ngiranya ada warga gunung gendong anak, eh taunya si tokem lagi digelandotin tuyul. Serem abiez dech~"
Tanpa ba-bi-bu, gue pun langsung jiper abis "ANJRIT!!!!!!!!! SERIUS LO?".
"Yaudah.. Santai aja, Mat. Anggaplah itu sebuah tantangan." Dia menenangkan gue dengan begitu apik untuk menumbuhkan semangat yang sempat hilang. "Nah, kalau elu ketemu mereka baca ayat kursi aja. Atau misalnya elu enggak hafal, bisa diganti sama doa makan kok. "
"Hah! Emang bisa ngusir setan pake doa makan?" Gue bertanya-tanya.
Jawabannya pun sangat meyakinkan gue. "Yaelaaahhh, bisa kok. Gue pernah ketemu sama setan. Karena doa yang gue hafal cuma doa makan, gue ngusirnya setannya terpaksa pake itu deh. Eh, ternyata dia kabur. Hahaha."
Gue terheran-heran dan bertanya kembali. "Hah, kok bisa sih?!".
Kemudian dengan begitu polosnya ia memberikan jawaban yang penuh dengan kebiadaban antara seorang manusia terhadap makluk dimensi lain, "Iya.. beneran, Mat. Setannya langsung kabur. Terus dia ngoceh gini: Manusia gilak!!!! SETAN KOK MAU DIMAKAN."
"HA-HA-HA-HA.... enggak lucu, NYET!"
PS: Selektif-lah kalian dalam memilih teman yang serius.
Yaelah lo takut hantu, Mat. Yang ada hantu yang harusnya takut elu. Hahaha
ReplyDeleteKasihan. Berarti gue lebih keji daripada hantu. Puk puk mamat :'')
Deleteharunya takut sama mantan :|
ReplyDeleteYang itu bisa menyebabkan terjebak dalam nostalgia.
DeleteJiahhhhhhhhhhhh, kirain hantu yang takut, rupanya lo yang takut broh... *Gigit bawang putih*
ReplyDeleteGue nggak bilang takut. Cuman.... ya gitu~
DeleteErrrr endingnya pecaaaah wkwk. Eh tapi kok takut gituan sih? Ya wajar sih emang, tapi kan lo....cowo... mengurungkan niat ndaki gunung gegara gituan, Kok ya rasanya......bahahahak XD
ReplyDeleteSiapa bilang takut? Gue belum siap aja ketemu mereka. Soalnya sekarang lagi selek sama soleh patih.
DeleteNaik gunung lagi ngehits ya? Soalnya temen-temenku juga lagi banyak banget yang naik gunung. Hehe... Terus kamu percaya sama cerita temenmu itu? Kayaknya ngarang aja dia buat nakut-nakutin...
ReplyDeleteIya, Nis. Ngehits banget. Hahaha. Mereka beneran kayaknya, tapi tenang walaupun begitu... Asal ada penyemangat, badaipun akan tempuh....
Deletemaka dari itu, saya gak suka naik gunu,,saya lebih suka ke pantai,, hick hick hick
ReplyDeleteCiee... Anak pantai? Temennya anak reggae ya?
DeleteIyain aja, Mat. Kalau ketemu makhluk mulus, ehm maksudnya makhluk halus bacain doa makan aja... Siapa tau beneran kabur...
ReplyDeleteAkan segera di coba, Dit. Doakan, ya!
DeleteKeren Gila, SETAN KOK MAU DIMAKAN! haha
ReplyDeleteHahaha, ternyata gue sekeren ini ya. Jadi malu.... :p
DeleteHAHAHA lemah banget lo Mat jadi cowok, naik gunung gak berani gara-gara takut sama setan :D
ReplyDeleteseharusnya lo lebih takut sama kesendirian lo selama ini Mat, itu lebih nyakitin gue rasa dan lebih serem buat dipikirin ...
Ini komentar paling bedebah. Gue sampai tersenduh-senduh......
Deletewkwk muke gile, setan mau dimakan xD
ReplyDeleteeh btw, gunung salak emang paling terkenal mistisnya. mesti hati-hati selama pendakian. :3
Ya, selama mendakinya bersama ki joko bodo. Mungkin ukuran safety dalam pendakian bisa bertambah.
Deletetemen lu udah naik gunung rinjani belum ?
ReplyDeleteUdah ada... tapi temen gue. Bukan gue. Jadi gue ga bangga... :p
DeleteEmang Gunung Salak tuh lumayan banyak lah.
ReplyDeleteBanyak salaknya?
Deleteendingnya begitu banget dah :'( hahaha
ReplyDeleteIya, kok gitu ya... Menyedihkan. :'(
Deletegue pengen banget naik gunung. tapi kendala utamanya sih sampe sekarang waktu dan dana. trus hal yang paling gue takutin sih bukan makhluk ghaib, tapi nggak kuat fisik.
ReplyDeleteUntuk pemula, selama ada tim pembimbing atau penanggung jawab. Insya allah.... hal semacam itu bakal terlewatkan kok. :')
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteJangan takut sama hantu, pukul aja kalau nakal...
ReplyDeleteBener banget, tuh Pukul aja....... kalau bisa!
DeleteSetan aje mau dimakan, buset sakti bener dah
ReplyDeleteHuahahaha, itulah kemampuanku anak mudah! :))
DeleteSeharusnya setannya diajak makan bareng saja bang waktu dia mau mendekat.. :D
ReplyDeleteDengan ini saya berkesimpulan bahwa kamu adalah, bagian dari spesies mereka. :))
DeleteBerkomentar dulu, baru membaca hehe
ReplyDeleteItu senior lo tengil mat terakhirnya mat.
ReplyDeleteLain kali kalo ketemu setan baca do'a sebelum tidur ah, kali aja setannya yg takut karna ngira gue mau nidurin.. Tips macam apaa ini...
ReplyDeleteMampir balik gan ^^
Jadi... doa makan beneran ampuh nggak sih? Kok... gak mudeng. Atau aku mudah ditipu? Hiks.
ReplyDeletewuiiiihhhhhh naek gunung mah ga usah halusinasi apa2 , yang penting tujuannya ke puncak , kalo ngebayangin gtuan ga bklan selese2 kayanya xD
ReplyDeleteeh musti dicoba sih do'a mau makan , kira aja makhluk astral nya ikut makan bareng :3
wkwkwkw koplak bgt
ReplyDeletecakdarwis.blogspot.com
Kenapa ga dicoba atuh gan, gunung huako dari film kera sakti hehe
ReplyDeleteNumpang BW ya kak, Cerahpoker agen dewa poker indonesia
agen poker
dewa poker
dewa poker online
poker online indonesia
situs judi kartu online
bandar poker