Hari minggu kemarin, dimana saat itu gue galau karena nggak bisa mengikuti acara kopdar yang diada-in oleh Blogger Energy. Iya, ada kendala yang nggak memungkin-kan buat gue pergi kesana. Kendala apa, Mat? Saudara jauh gue, mau dateng kerumah. Dan salah satu dari mereka, ada David (kakak sepupu) yang mau banget ketemu gue. Itu adalah alasan kenapa gue nggak bisa dateng. Jadi, maaf ya teman -teman.
Kedatangan si David, membuat gue penasaran dan lumayan sedikit 'nerpes'. Nerpes yang gue maksud disini, bukan karena Mikha Tambayong mau mengajak gue Candle Light Dinner. Bukan, bukan itu. Gue udah biasa banget kalo soal begono. Yang gue pikirin adalah "apakah si David masih sama seperti yang dulu...?" Selalu memakai bandana, setiap kita main congklak bareng. (loh... ini apalagi?)
Yang tadi gue cuma bercanda. Tanpa hujan, tanpa angin, tanpa api, tanpa avatar. Gue nggak nyangka tiba-tiba dia menjadi seorang tentara. Awcom aja gitu. Soalnya, ada begitu banyak cerita tentang gue dengan david. Dan, yang pasti bukan kisah percintaan. Stop! berpikir menjijikan tentang itu. Gue normal, David? Terakhir ketemu dia, dalam tahap 'masih'.
Sebelumnya, gue akan menceritakan awal perkenalan dengan si David....
Waktu kecil, gue sering berlibur ke desa, atau lebih tepatnya kampung halaman. Disana lah awal gue berjumpa dengannya. Kesan pertama kali gue bertemu dengan David. Anaknya pendiem, pemalu, sedikit lemah gemulai. Walaupun seperti itu, dia anak yang rajin dan berbakti kepada orang tua. Dan, dia juga terlihat siap melayani, mengayomi, melindungi seperti hal-nya spanduk yang ada di depan polsek.
Perbedaan umur gue dengan si David juga lumayan jauh, sekitaran 5-6 tahun. Mesikpun kayak gitu, kita masih tetep main bareng. Nggak ada yang malu buat ke-gedeean, dan nggak ada yang malu buat ke-kecilan. Faktor umur nggak menghalangi gue berteman dengan David. Oh, so sweet. Prikidiw! Tapi, pertemanan kita cuma berlangsung selama 2 minggu. Gue harus harus pulang ke Jakarta, karena gue bertempat tinggal disana. Semenjak saat itu, gue gapernah ketemu dia sampe sekarang.
Nah, makanya gue nggak heran kalo si David, antusias pengen ketemu sama gue.....
Pada saat mereka ( saudara gue) sedang menuju kerumah gue. Entah kenapa ada sedikit rasa ketakutan dalam diri gue. Iya, gue juga heran. Padahal mereka itu bukan debt collector yang mau menagih utang, atau kanibal yang saling makan antar saudara. Asli, yang terakhir pikiran gue ekstrim abiez. Yaudah, jangan dibayangin, kalo masih mau merasakan nikmatnya rasa makanan. Hehe. Sebenernya, gue cuma takut diperlakukan layaknya akademi militer. Bukan, bukan-nya lemah. Tapi, gue belom siap. *alibi*
Ternyata pas bertemu dengan saudara gue (si David). Nggak terlalu nyeremin yang kayak gue pikir. Otak biadab ini emang telah banyak dipenuhi sama sinetron yang gajelas. Huh. Ya, setelah bertemu dengannya, tentu ada banyak perubahan. Postur tubuhnya jauh lebih macho, ngomongnya rada tegas, pokoknya dia terlihat jauh lebih sangar. Dulu, gue yang lebih banyak ngomong dibanding sama dia. Tapi, sekarang terbalik. Cuma bedanya, pembicaraan dia lebih berbobot. Gue? Gausah kepo.
Setiap mulai percakapan. Jujur. Gue selalu berhati-hati dalam mengeluarkan pembicaraan. Ya, takut aja maen ceplas-ceplos, terus dia tersinggung, lalu gue menjadi sasaran DOR. Menyedihkan.....
Dalam percakapan itu, si David menceritakan kalo menjadi tentara itu bukan cita-citanya. Karena sebenernya dia ingin sekali menjadi Polisi. Tentunya, dia udah pernah mencoba mengikuti tes untuk menjadi Polisi. Namun, selalu berakhir dengan kegagalan. Akhirnya, muncul-lah rasa putus asa pada dirinya.
Tapi, alhamdulillah. Berkat temen-temen dan pastinya orang tua yang selalu men-support, si David kembali lagi bersemangat. Seiring berjalannya waktu, ada berita tentang pendaftaran menjadi TNI. Tanpa basa basi lagi, dia langsung bergegas untuk melakukan pendaftaran.
Anehnya. Baru sekali mengikuti tes menjadi tentara, dia langsung di terima. Ajaib! Dia aja heran, apalagi gue? Padahal tes menjadi tentara itu katanya lebih berat dibandingkan dengan polisi. Tapi setelah di pikir-pikir, mungkin menjadi seorang polisi itu bukan jalannya dia. Ini mengingatkan gue tentang kata motivasi yang gue lupa sumbernya dari mana "Jangan terlalu memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan. Percayalah, rencana Tuhan lebih baik dari rencana-mu." Kurang lebih, begitu.
Setelah diterima menjadi tentara, tentunya ada rasa senang dan duka-nya. Senang karena bisa membanggakan orang tua, bisa mengabdi kepada negara, dan bisa membela negara. Dukanya udah pasti bakal jauh dari orang tua. Karena tentara harus siap ditugaskan dimanapun dan kapanpun. Tapi bagaimanapun juga, si David tetep bersemangat. Karena inilah, perjalanan hidupnya!
Yang lebih keren-nya. Gue dikasih liat video perjalanan perjuangan dia menjadi 'tentara' pas masih pendidikan. Tapi, video itu masih kurang sesuai, dengan yang aslinya. Masih kurang greget, kata si David. Padahal, menurut gue itu udah keren banget. Er....
Dan, yang paling gue inget itu adalah katanya dia pernah melakukan jalan jauh mencapai puluhan kilometer dengan beban yang sangat berat di tubuhnya. Gilak. Mungkin kalo gue di posisi dia, udah mejret. Terakhir, waktu gue lagi dihukum sama guru disuruh jalan jongkok mengitari lapangan 4 kali. Efeknya bikin paha serasa nggak ada tulang. Ini, serius. Sumpah!
Oke, sepertinya cukup segini aja dulu ceritanya. Hehe. Tentunya ada begitu banyak pelajaran yang gue ambil dari kisah si David. Intinya gue nggak boleh 'menyerah', jika mendapat kegagalan dalam hal apapun. Meskipun takdir Tuhan, belom tentu sama dengan apa yang kita ingin-kan. Tetep, kita harus berusaha demi mendapatkan yang terbaik. Seperti hal-nya kata yang udah kutip diatas 'Percayalah, rencana Tuhan lebih baik dari rencanamu.' - lagi bener.
Gue seneng banget bisa dipertemukan sama dia lagi, karena telah memberikan banyak motivasi yang bagus buat gue, agar bisa lebih baik ke depannya. Thanks, David!
Yang tadi gue cuma bercanda. Tanpa hujan, tanpa angin, tanpa api, tanpa avatar. Gue nggak nyangka tiba-tiba dia menjadi seorang tentara. Awcom aja gitu. Soalnya, ada begitu banyak cerita tentang gue dengan david. Dan, yang pasti bukan kisah percintaan. Stop! berpikir menjijikan tentang itu. Gue normal, David? Terakhir ketemu dia, dalam tahap 'masih'.
Sebelumnya, gue akan menceritakan awal perkenalan dengan si David....
Waktu kecil, gue sering berlibur ke desa, atau lebih tepatnya kampung halaman. Disana lah awal gue berjumpa dengannya. Kesan pertama kali gue bertemu dengan David. Anaknya pendiem, pemalu, sedikit lemah gemulai. Walaupun seperti itu, dia anak yang rajin dan berbakti kepada orang tua. Dan, dia juga terlihat siap melayani, mengayomi, melindungi seperti hal-nya spanduk yang ada di depan polsek.
Perbedaan umur gue dengan si David juga lumayan jauh, sekitaran 5-6 tahun. Mesikpun kayak gitu, kita masih tetep main bareng. Nggak ada yang malu buat ke-gedeean, dan nggak ada yang malu buat ke-kecilan. Faktor umur nggak menghalangi gue berteman dengan David. Oh, so sweet. Prikidiw! Tapi, pertemanan kita cuma berlangsung selama 2 minggu. Gue harus harus pulang ke Jakarta, karena gue bertempat tinggal disana. Semenjak saat itu, gue gapernah ketemu dia sampe sekarang.
Nah, makanya gue nggak heran kalo si David, antusias pengen ketemu sama gue.....
Pada saat mereka ( saudara gue) sedang menuju kerumah gue. Entah kenapa ada sedikit rasa ketakutan dalam diri gue. Iya, gue juga heran. Padahal mereka itu bukan debt collector yang mau menagih utang, atau kanibal yang saling makan antar saudara. Asli, yang terakhir pikiran gue ekstrim abiez. Yaudah, jangan dibayangin, kalo masih mau merasakan nikmatnya rasa makanan. Hehe. Sebenernya, gue cuma takut diperlakukan layaknya akademi militer. Bukan, bukan-nya lemah. Tapi, gue belom siap. *alibi*
Ternyata pas bertemu dengan saudara gue (si David). Nggak terlalu nyeremin yang kayak gue pikir. Otak biadab ini emang telah banyak dipenuhi sama sinetron yang gajelas. Huh. Ya, setelah bertemu dengannya, tentu ada banyak perubahan. Postur tubuhnya jauh lebih macho, ngomongnya rada tegas, pokoknya dia terlihat jauh lebih sangar. Dulu, gue yang lebih banyak ngomong dibanding sama dia. Tapi, sekarang terbalik. Cuma bedanya, pembicaraan dia lebih berbobot. Gue? Gausah kepo.
Setiap mulai percakapan. Jujur. Gue selalu berhati-hati dalam mengeluarkan pembicaraan. Ya, takut aja maen ceplas-ceplos, terus dia tersinggung, lalu gue menjadi sasaran DOR. Menyedihkan.....
Dalam percakapan itu, si David menceritakan kalo menjadi tentara itu bukan cita-citanya. Karena sebenernya dia ingin sekali menjadi Polisi. Tentunya, dia udah pernah mencoba mengikuti tes untuk menjadi Polisi. Namun, selalu berakhir dengan kegagalan. Akhirnya, muncul-lah rasa putus asa pada dirinya.
Tapi, alhamdulillah. Berkat temen-temen dan pastinya orang tua yang selalu men-support, si David kembali lagi bersemangat. Seiring berjalannya waktu, ada berita tentang pendaftaran menjadi TNI. Tanpa basa basi lagi, dia langsung bergegas untuk melakukan pendaftaran.
Anehnya. Baru sekali mengikuti tes menjadi tentara, dia langsung di terima. Ajaib! Dia aja heran, apalagi gue? Padahal tes menjadi tentara itu katanya lebih berat dibandingkan dengan polisi. Tapi setelah di pikir-pikir, mungkin menjadi seorang polisi itu bukan jalannya dia. Ini mengingatkan gue tentang kata motivasi yang gue lupa sumbernya dari mana "Jangan terlalu memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan. Percayalah, rencana Tuhan lebih baik dari rencana-mu." Kurang lebih, begitu.
Setelah diterima menjadi tentara, tentunya ada rasa senang dan duka-nya. Senang karena bisa membanggakan orang tua, bisa mengabdi kepada negara, dan bisa membela negara. Dukanya udah pasti bakal jauh dari orang tua. Karena tentara harus siap ditugaskan dimanapun dan kapanpun. Tapi bagaimanapun juga, si David tetep bersemangat. Karena inilah, perjalanan hidupnya!
Yang lebih keren-nya. Gue dikasih liat video perjalanan perjuangan dia menjadi 'tentara' pas masih pendidikan. Tapi, video itu masih kurang sesuai, dengan yang aslinya. Masih kurang greget, kata si David. Padahal, menurut gue itu udah keren banget. Er....
Dan, yang paling gue inget itu adalah katanya dia pernah melakukan jalan jauh mencapai puluhan kilometer dengan beban yang sangat berat di tubuhnya. Gilak. Mungkin kalo gue di posisi dia, udah mejret. Terakhir, waktu gue lagi dihukum sama guru disuruh jalan jongkok mengitari lapangan 4 kali. Efeknya bikin paha serasa nggak ada tulang. Ini, serius. Sumpah!
Oke, sepertinya cukup segini aja dulu ceritanya. Hehe. Tentunya ada begitu banyak pelajaran yang gue ambil dari kisah si David. Intinya gue nggak boleh 'menyerah', jika mendapat kegagalan dalam hal apapun. Meskipun takdir Tuhan, belom tentu sama dengan apa yang kita ingin-kan. Tetep, kita harus berusaha demi mendapatkan yang terbaik. Seperti hal-nya kata yang udah kutip diatas 'Percayalah, rencana Tuhan lebih baik dari rencanamu.' - lagi bener.
Gue seneng banget bisa dipertemukan sama dia lagi, karena telah memberikan banyak motivasi yang bagus buat gue, agar bisa lebih baik ke depannya. Thanks, David!
bener banget rencana Tuhan pasti lebih baik darii rencana kita sendiri, dan pastinya rezeki kita udah ada di tempatnya masing-masing dan tinggal menunggu waktu aja.
ReplyDeletebtw foto abang david ada gak sih, penasaaran hihi
Masih ada di hape Lid, belom sempet di upload sama dia. Hehe.
Deletekalau kata d'masiv tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik :)
ReplyDeletenice share mas.. matthiday tambayong :D
Mikhaaaa bang! bukan matthiday. Er.......
Deleteiya jg ya..jadi tentara emg perjuangannya berat banget...
ReplyDeletebener..lakukan yg terbaik, and let God just do the rest...
Betul, itu betul, Mif. Hehe.
Deletesipp..semangat buat berjuang jg mat...dalam segala hal..ahaha
Deletejadi ceritanya "pak-ten motivatorku" ni yee ^^
ReplyDeleteYak, bisa jadi. Sedikit motivasi aja dari kisahnya. :D
Deleteah lo mat ga dateng kopdar..
ReplyDeletekita semua nyariin loh.. hahaha
tapi mungkin itu keputusan yang baik. coba kalo lo kemaren ikut kopdar, lo gak bakalan ketemu david tuh.
tapi lo nyesel juga kan gak ketemu kita? hahahahaha
Gue dicariin, nda? Jadi, terharuuuu :')
DeleteIya, gue nyesel juga, padahal jarang-jarang ada kopdar kayak gini. Hmm.
"Jangan terlalu memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan. Percayalah, rencana Tuhan lebih baik dari rencana-mu." yang ini menjewer kuping gue, bener banget mat.
ReplyDeletetemen gue juga gitu, setelah gagal berulang kali daftar polisi malah keterima jadi tentara cuma sekali daftar..
Ternyata pengalaman dia, juga pernah banyak dirasaain sama org ya, Fik.
Deletesebagus apapun rencana kita rencana tuhan pasti lebih bagus
ReplyDeletekata orang gitu sih
Iya, kata orang emang gitu bang. Hehe.
Deletesegala yang ada di hidup ini memang sudah diatur sama tuhan, tinggal gimana usaha kita dan doa kita untuk meraih apa yang kita impikan :)
ReplyDeleteHahaha. iyaaa. :D
Deleteceritanya inspiratif banget... lucu juga dan penuh pelajaran..
ReplyDeletesuka.suka.suka :D
Suka sama siapa. hayooo?
Deletetemen gue juga waktu ikut akademi seperti tentara jadi berubah 180 derajat mulanya gendut jadi ramping abis memang faktor kedisiplinan itu keren abis :) iya itu bener banget jangan terlalu memikirkan masa depan semua sudah ada jalannya :D
ReplyDeleteNah, bener kan. Pasti bakalan berubah deh.
DeleteWow keren banget pengen jd polisi trz gagal. E malah sukses jd tentara. Waw semoga si david jd tentara yg amanah dan tidak suka mainin anggaran nantinya. Amin
ReplyDeleteIya, bang. Hehe. Amin.
DeleteSalam dah buat david ye, mat. Smoga dia bisa mengharumkan negara kite. *tssaaaahhhh...... Gue juga ga mao nge-bayangin kalo lo yg msuk tni. Gue ykin, ketika aba" ujian di mulai lo alesan kalo upiil lo keluar dan ga bsa berenti? *gring ye? Lupakan candaan gue, mat -,-
ReplyDeleteHahahaha. Ga garing kok, Ji. Gue lagi berusaha ketawa nih buat ngehibur lo, supaya ga putus asa. :')
Deletebokap gue tentara,, duuh jadi keinget sama perjuangan bokaap
ReplyDeleteWah, bokap tentara juga? :3
Deletesetju tuh, jangan terlalu memikirkan di masa depan.. karena hal tersebut akan membuat masa depanmu hancur.. rencana tuhan memang selalu le bih baik..
ReplyDeleteHahaha, iya bang. :)
Delete"Jangan terlalu memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan. Percayalah, rencana Tuhan lebih baik dari rencana-mu." setuju banget!! Tentara lebih baik dari polisi *loh haha
ReplyDeleteBener, mungkin maksudnya itu. -Ikut-ikutan ga nyambung
DeleteBtw dulu gue sering lihat tentara itu jadi orang yg nyebrangin orang di jalan di sebuah desa, sejak saat itu gue tau satuhal. Untuk menjadi tentara, harus berani tertabrak, terlindas, dan terseret kendaraan._.
ReplyDeleteGile. Sadis. Banget.
Deletewi nasionalis banget yak saudaranya.
ReplyDeleteGak lolos jadi polisi tetep gak nyerah, salut!
penasaran nih liat foto after beforenya :D
~~.. terlalu memikirkan masa depan hanya membuat mu tidak melakukan yang terbaik ~~...
ReplyDeleteYA-HA!
ReplyDeleteSalah satu tanda dari orang bijaksana adalah belajar dari siapa pun dan dari apa pun. Kebiasaanmu kawan, sudah termasuk dari tanda-tanda orang bijaksana, kembangkan minatmu dari siapa pun. Sejauh kau menghormati ilmu, sejauh itu pula kau akan mendapatkan buah dari ilmu. Yuk, belajar dan mengamalkan.
Kelihatan dari certnya yang normal si david yang 'masih' kayaknya kakak ini deh :P hha
ReplyDeletePengen juga euy jadi lebih macho, moga aja ada wajib militer di Indonesia.
ReplyDeleterencana Tuhan lebih baik daripada rencanamu, wah keren bgt. Bukan kegagalan tapi malah kemajuan toh. gabisa jadi polisi malah jadi anggota TNI. pasti badannya keker nih bisa jalan kiloan meter ngangkat beban berat.
ReplyDeleteyupp bener. sebenarnya dalam hidup ini kita cukup menjalani aja.. dengan perjuangan tentunya. dan bener banget rencana Tuhan lebih Kereen daripada rencana kita :)
ReplyDeleteKeren ya punya sodara tentara. Kalo ada apa-apa pasti aman. Gue juga punya saudara tentara, tapi sayangnya dia udah tua. Iya, kakek gue. :|
ReplyDeletedihadapkan pada dua pilihan yang sulit. Keluarga lebih penting daripada kopdar kak
ReplyDeleteYep, rencana Tuhan lebih baik dari rencana kita. Gue udah buktiin itu.
ReplyDeletekeren nih. manusia berencana, Tuhan tertawa. eh Tuhan menentukan
ReplyDeletefollback blog gua ya mat
yah, moga2 melambainya beneran ilang,
ReplyDeletetapi jangan juga jadi orang yang sok kuat dan punya kuasa kaya kejadian tentara yg dulu2